Friday, February 19, 2016

Manusia dan Hewan bagian 2

Di satu pihak manusia lebih dekat pada hewan-hewan; dengan suatu cara yang diliputi kabut rahasia ia muncul dari alam hewani itu dengan meninggalkan sifat-sifat seekor hewan.
Sumber (http://discovermagazine.com)

Bila didekati dari sudut lain pun pikiran ini diperkuat. Secara jasmani manusia memperlihatkan ciri-ciri bahwa ia dilahirkan terlalu cepat (prematur, kelahiran awal). Banyak hewan, yang mirip dengan manusia (seperti misalnya kera-manusia), bila masih dalam kandungan induknya, melintasi suatu tahap di mana mereka lebih mirip dengan manusia dari pada saat mereka dilahirkan dan dalam perkembangan seterusnya. Ini antara lain nampak dari bentuk kepala, poros badan, kulit yang tidak berbulu, pigmen (zat warna kulit) yang hanya sedikit saja. Jadi, dalam perkembangannya hewan-hewan itu meninggalkan bentuk kemanusiaan sebagai suatu tahap peralihan saja.

Manusia dan Hewan bagian 1

Sumber (https://s-media-cache-ak0.pinimg.com)

Manusia merupakan makhluk yang berjalan tegak dengan dua kaki.

Menjadi manusia mengandung pengertian berjalan tegak, sehingga dalam banyak hal tangan dapat mengoper fungsi rahang. Tidak diperlukan lagi otot-otot besar untuk menggerakkan rahang-rahang dan sekaligus membungkus tengkorak, sehingga bagi tengkorak pun jalan terbuka untuk berkembang dan menyediakan ruang lebih besar pula bagi otak. Bola mata pun lebih menonjol, tidak terkubur lagi di dalam tengkorak, dan sepasang mata itu pun kini dapat dipusatkan, dapat [ber]kerja sama dengan tangan.

Mengenal Kehidupan Sosial Orang Dayak Bagian #3: Filosofi Padi

Sumber (http://4.bp.blogspot.com)

Prolog….!

Kamu udah tau di Bagian #2 gimana cara dan sikap orang Dayak ngelola tanah, hutan, dan sumber daya alam di Kalimantan. Sayang sekali klu semua pengetahuan itu hilang dan ga ada yang mau mempelajarinya. Apalagi sekarang, saat isu kerusakan lingkungan santer diteriakkan oleh negara-negara Barat, solusi orang Dayak bisa lho ditampilkan ke permukaan untuk jadi jawaban bagi lingkungan yang sedang dirusak.

Anyway, pada bagian ini aku pengen kenalin kamu sama padi. Padi??? Yupp.., padi! Klo bagi orang jaman sekarang padi ga lebih cuma jadi pengisi perut saat lapar – dalam bentuk beras dan nasi tentunya –, but, bagi leluhur kita, teristimewa orang Dayak, padi menyimpan kisah yang sangat menarik buat diketahui oleh kamu-kamu semua. Simak catatan berikut…!

Met baca guys….!!!

Monday, February 15, 2016

Mengenal Kehidupan Sosial Orang Dayak Bagian #2: Cara Mengatur Kepemilikan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Source (http://e-perpustakaan.com)


Prolog….!

Pada Bagian #1 kamu udah kenal dengan filosofi Rumah Panjang orang Dayak. Gimana menurut kamu sangat menarik bukan? Para leluhur ternyata ga sembarangan dan serampangan membangun rumah. Ada nilai atau filosofi dibaliknya.

Pada Bagian #2, aku akan ngajak kamu mengenal gimana sih cara leluhur orang Dayak mengatur kepemilikan seperti tanah, kebun, dan gimana cara mereka mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam.

Ternyata dalam mengatur kepemilikan dan memanfaatkan sumber daya alam, orang Dayak memiliki semacam filosofi juga yang ga kalah kerennya dibandingkan filosofi Rumah Panjang. Bisa dibilang, dalam prakteknya orang Dayak udah “sadar lingkungan” dan “go green” jauh sebelum paham ini menjadi tren di abad 21.

Thursday, February 4, 2016

Mengenal Kehidupan Sosial Orang Dayak Bagian #1: Rumah Panjang

Sumber (http://4.bp.blogspot.com)


Prolog…!

Suku bangsa Dayak punya sikap hidup sosial yang unik. Sayang kalo generasi muda Dayak ga tahu menahu tentang budaya leluhurnya. So, tulisan ini ditujukan buat generasi muda Dayak dan netizen Indonesia secara luas.

Tujuannya ga lain ga bukan supaya generasi muda Dayak semakin paham cara hidup leluhurnya, menyerap sifat-sifat sejati budaya Dayak dan - yang paling penting - generasi muda Dayak mampu mengolah budaya leluhurnya yang – well, sangat kaya itu – dengan segala kreativitas orang muda untuk ngejawab tantangan kehidupan sosial masa kini.